Kesihatan

Ketahui mengenai mutasi virus dan penyebabnya

Mutasi virus adalah perubahan struktur dan sifat genetik virus. Proses ini boleh berlaku ketika virus membiak di sel-sel inangnya, baik manusia maupun haiwan. Namun, apa yang menyebabkan virus bermutasi?

Virus adalah mikroorganisma yang sangat kecil, sekitar 16-30 nanometer. Ukuran ini jauh lebih kecil daripada bakteria. Walau bagaimanapun, kedua-dua bakteria dan virus boleh menyebabkan jangkitan atau penyakit pada manusia.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh virus:

  • Selesema
  • Campak
  • Hepatitis B dan C
  • Cacar air
  • Demam denggi
  • HIV / AIDS
  • COVID-19

Mengapa Virus Bermutasi

Virus bertahan dengan melekat pada sel inang. Selama berada di dalam tubuh manusia atau haiwan, virus akan terus berkembang biak dengan menyalurkan bahan genetik, baik RNA dan DNA, ke sel-sel yang sihat di dalam tubuh inang.

Setelah bahan genetik virus memasuki sel inang, virus mengambil alih dan memusnahkan sel. Namun, pada manusia, proses ini dapat dihambat oleh sistem imun.

Untuk bertahan, virus mesti menyesuaikan diri dengan terus bermutasi untuk mengelabui sistem imun tuan rumah. Setelah virus bermutasi, sistem kekebalan tubuh akan memiliki waktu yang lebih sukar untuk mengenali virus, sehingga virus dapat bertahan dan menyerang sel inang.

Tidak hanya untuk menipu sistem kekebalan tubuh, proses mutasi virus juga dapat menjadikan virus lebih kuat dan lebih mudah untuk membiak. Mutasi virus juga dapat membuat virus berpotensi menyebabkan penyakit baru, seperti COVID-19.

Walau bagaimanapun, kadang-kadang virus juga dapat dirangsang untuk bermutasi untuk menjadikannya lebih lemah. Proses ini secara amnya dilakukan di makmal, dengan campur tangan manusia. Mutasi virus menjadi lemah biasanya dilakukan dalam proses pengembangan vaksin.

Mutasi Virus Corona dan Vaksin Corona

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah COVID-19. Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 adalah sejenis virus RNA. Jika dibandingkan dengan virus DNA, virus RNA cenderung bermutasi dengan lebih cepat.

Sejak beberapa bulan terakhir, virus Corona, yang baru muncul pada akhir 2019, diketahui mengalami mutasi. Namun, pengaruh mutasi virus Corona terhadap keparahan penyakit, kecepatan penularan virus, dan pengembangan vaksin masih tidak dianggap signifikan dan memerlukan perhatian khusus.

Namun, mulai akhir tahun 2020 hingga 2021, WHO telah melaporkan bahawa terdapat beberapa jenis varian virus Corona baru yang perlu diperhatikan (varian kebimbangan), iaitu varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta dari Virus korona. Sementara beberapa varian COVID-19 lain seperti Kappa, Lambda, Mu, Eta dan Iota diklasifikasikan sebagai varian yang memerlukan perhatian (varian minat).

Vaksin untuk virus Corona yang sedang dikembangkan masih berkesan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap virus Corona yang telah mengalami mutasi.

Sekiranya anda ingin mengetahui lebih banyak maklumat mengenai gejala, pencegahan, dan fakta mengenai virus Corona dan COVID-19, muat turun Aplikasi ALODOKTER di Google Play atau App Store.

Melalui aplikasi ALODOKTER, anda boleh berbual terus dengan doktor dan membuat temu janji dengan doktor di hospital sekiranya memerlukan pemeriksaan secara langsung.

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found